Apakah gula vegan?
Kebanyakan gula adalah vegan. Tapi tidak selalu. Dan terkadang rumit untuk mengetahui apakah gula tertentu vegan atau tidak. Kami telah menyusun panduan komprehensif untuk mencari tahu gula mana yang vegan dan mana yang tidak.
Jika Anda tidak ingin membahas banyak detail, inilah jawaban singkatnya:
- Gula bit selalu vegan.
- Gula tebu, jika diberi label organik, alami, mentah, atau tidak dimurnikan juga merupakan vegan.
- Hindari gula rafinasi yang tidak menyebutkan salah satu kata sifat di atas.
- Cobalah untuk menghindari gula rafinasi sama sekali, ada alternatif gula yang jauh lebih baik, seperti sirup maple.
Daftar Isi
Jenis gula berbeda
Gula rafinasi, juga dikenal sebagai gula meja, paling sering digunakan dalam memanggang. Ada gula putih, gula merah, dan gula halus yang semuanya tergolong gula rafinasi.
Gula rafinasi berasal dari dua sumber: tebu dan bit.
Baik gula terbuat dari tebu atau bit, rasa dan teksturnya hampir sama. Perbedaan utamanya adalah proses pemurnian.
Gula yang terbuat dari bit selalu vegan. Proses pembuatan gula dari bit tidak membutuhkan bahan hewani dan cukup sederhana.
Sebaliknya, gula kaleng, yang jauh lebih umum, sedikit lebih rumit. Jadi, apakah gula tebu rafinasi vegan? Tergantung.
Apa yang membuat gula bukan vegan?
Gula tebu rafinasi membutuhkan lebih banyak pengolahan daripada gula yang terbuat dari bit. Untuk membuat gula rafinasi dari tebu, batang tebu dihaluskan untuk memisahkan nira dari ampasnya. Jus tersebut kemudian diolah, disaring, dan diputihkan dengan arang tulang. Dari sinilah gula putih mendapatkan warnanya.
Sekarang penting untuk disebutkan bahwa gula jenis ini tidak mengandung arang tulang. Tapi karena arang tulang adalah bagian dari prosesnya, itu bukan vegan lagi.
Namun, panas setiap gula rafinasi diproses seperti ini. Inilah sebabnya mengapa sangat sulit untuk mengetahui apakah gula rafinasi itu vegan atau tidak.
Bagaimana cara mengetahui apakah gula itu vegan
Gula dari bit gula selalu vegan karena prosesnya tidak melibatkan arang tulang. Jika Anda ingin mengetahui apakah gula dari tebu itu vegan atau tidak, perhatikan labelnya. Tetapi jika Anda benar-benar ingin memastikan, bahwa gula Anda adalah vegan, pilihlah gula bit, karena rasa dan teksturnya hampir sama.
Bagaimana cara mengetahui apakah gula tebu adalah vegan
Perhatikan kata-kata berikut pada produk untuk memeriksa apakah gula itu vegan atau tidak:
- Organik
- Mentah
- Alam
- Mentah
Ketika label produk menggunakan salah satu kata tersebut, Anda dapat yakin bahwa tidak ada arang tulang yang digunakan dalam proses pembuatan gula. Anda juga bisa membedakannya dari warna gula. Misalnya, gula organik dibuat dengan cara merebus tebu dan diputar di mesin pemisah. Ini kemudian dikeringkan dan dibuat menjadi kristal gula. Gula jenis ini memang tidak seputih gula pasir yang diolah dengan arang tulang tetapi rasanya sama sekali.
Alternatif gula yang lebih sehat
Banyak orang mencoba menghindari gula rafinasi sama sekali karena alasan kesehatan. Ada banyak alternatif gula rafinasi:
- Sirup maple untuk menggantikan gula putih atau merah, gantikan 3/4 cangkir sirup maple untuk setiap cangkir gula putih atau merah. Kurangi cairan sebanyak 3 sendok makan untuk setiap cangkir sirup maple.
- Gula kelapa untuk menggantikan gula merah dengan gula kelapa, gantikan dengan perbandingan 1: 1.
- Stevia bisa digunakan untuk memanggang. Gantikan 1/2 sendok teh bubuk stevia murni atau 1 sendok teh ekstrak stevia cair untuk setiap cangkir gula.
- Sirup beras merah dapat digunakan sebagai pengganti gula merah atau gula putih.
- Agave nektar untuk menggantikan 1 cangkir gula dengan 2/3 cangkir agave.